BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Universitas Udayana melalui Program Studi Program Profesi Insinyur menjadi tuan rumah pelaksana Kongres Nasional II Forum Komunikasi Penyelenggara Program Profesi Insinyur (Forkom PPPI) se-Indonesia yang berlangsung pada jumat (19/8/2022) bertempat di Hotel Werdhapura Sanur Denpasar.
Kongres Nasional II Forkom PPPI ini diikuti sekitar 100 peserta dari seluruh Indonesia dengan mengusung tema “Peran Profesi Insinyur Dalam Implementasi Undang-Undang Keinsinyuran pada Era Industri 4.0.” Kongres dibuka oleh Direktur Pascasarjana Prof. Linawati mewakili Rektor Unud.
Seluruh peserta kongres juga mengikuti diksusi panel yang diisi oleh 3 pembicara yaitu Dirjen Diktiristek yang diwakili Direktur Kelembagaan Dr. Lukman, ST.,M.Hum, Ketua Umum PII diwakili oleh Ketua Bapel Profesi Insinyur Prof. Ir. Asep Kurnia Permadi, M.Sc., PhD., IPU., dan Prof. Dr. Ir. Danu Ariono, IPM. (LAM Teknik) dengan dipandu oleh moderator Prof. Ir. I Wayan Redana, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.
Direktur Pascasarjana Unud Prof. Ir. Linawati, M.Eng. Sc., Ph.D menyampaikan bahwa pada saat diskusi panel menjadi kesempatan untuk mendapatkan ilmu mengenai peningkatan kuantitas lulusan insinyur.
Ia menargetkan insinyur-insinyur yang ada di Bali bisa bertambah dan lebih professional, apalagi Bali melekat dengan industri pariwisatanya.
“Kami mempunyai agrotourism yang juga membentuk insinyur pertanian, dan sebagai industri wisata bidang keteknikan tentu menjawab tantangan digitalisasi karena pariwisata itu kan multidisplin yang didukung oleh banyak bidang keinsinyuran,” katanya.
Pihaknya juga akan mengajak para Dekan diluar bidang Teknik untuk menggandeng lulusan-lulusan yang berkaitan.
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Program Studi Program Profesi Insinyur Unud sekaligus selaku Ketua Panitia Pelaksana Dr. Ir. Ida Bagus Putu Adnyana, ST, MT, IPM, Asean.Eng. bahwa Universitas Udayana ditargetkan menghasilkan 400 insinyur dalam kurun satu tahun.
“Begitu target dijalankan dalam satu semester kami menghasikan 150 insinyur sehingga target 400 dalam waktu satu tahun bisa dicapai untuk mendukung program PII untuk memenuhi kebutuhan insinyur,” katanya.
Ia menambahkan target insinyur untuk Universitas Udayana berasal dari Fakultas Teknik, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, dan FMIPA.
Ketua Forkom PPPI Prof. Ir. Suryo Purwono, MASc., Ph.D., IPU (UGM) mengatakan bahwa pertemuan ini menjadi agenda yang dilakukan oleh Forkom PPPI dan tiap tiga tahun sekali kita melakukan kongres untuk pemilihan Ketua Forkom.
Ia menjelaskan bahwa saat ini baru meluluskan 13.222 insinyur dari target Persatuan Insinyur Indonesia (PIl) sebesar 900.000 insinyur. Ia berharap melalui Forkom PPPI ini mampu menghasilkan lulusan yang dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan yang memadai dalam pembangunan dengan pendekatan holistik, mengembangkan keilmuan secara interdisipliner dengan penguasaan teoritik, memenuhi standar menghasilkan lulusan yang pengalaman praktis dan profesionalisme.
Sementara itu, Ketua Bapel Profesi Insinyur Prof. Ir. Asep Kurnia Permadi, M.Sc., PhD., IPU., mengatakan mayoritas lulusan Sarjana Teknik belum terserap untuk mengikuti PSPPI. Jumlah lulusan PSPPI sampai saat ini kurang lebih hanya 13.000 insinyur yang dihasilkan selama 5 tahun dan jauh dari kebutuhan sekitar 260.000 insinyur professional.
“Saat ini juga diupayakan untuk segera melaksanakan program regular karena masih mayoritas program RPL 90 persen,” katanya. (unud.ac.id/bpn)
Artikel ini bersumber dari : baliportalnews.com.