Tips Melakukan Budgeting Untuk UKM – UKM Indonesia

Diposting pada

Top view budget written note on notepad with pen on dark surface student color school money gray college copybook

Setiap bentuk usaha tentu membutuhkan perencanaan dan penganggaran yang matang agar usaha tersebut bisa berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil sesuai target yang diharapkan. Perencanaan, sumber dan budget anggaran, serta target usaha tersebut dapat disusun dalam sebuah proposal yang menjadi tolok ukur dan panduan sebuah usaha atau kegiatan.

Bagaimana membuat penganggaran biaya/budgeting dalam sebuah usaha? Apakah sahabat wirausaha selalu membuat perencanaan penganggaran biaya untuk perusahaan atau untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan? Budgeting ini sangat penting lho, jadi sebaiknya sahabat wirausaha mulai membiasakan diri untuk membuat budgeting usaha agar usaha tersebut dapat berjalan lancar dan sukses sesuai batasan dan target yang diharapkan.

Pengertian Penganggaran Biaya (Budgeting)

Penganggaran Biaya atau Budgeting adalah proses pembuatan rencana anggaran biaya dan pengelolaan keuangan dalam sebuah usaha yang mengatur rencana pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

Budgeting sangat diperlukan dalam usaha karena menjadi acuan dalam menjalankan perusahaan dan mengontrol pengeluaran. Tanpa budgeting yang jelas, dapat mengakibatkan pemborosan dan tumpeng tindih pengeluaran sehingga sulit untuk dikendalikan. Hal ini tentu akan berakibat buruk bahkab bisa merugikan perusahaan.

Manfaat Menyusun Penganggaran Biaya (Budgeting)

Beberapa manfaat yang dapat sahabat peroleh dengan membuat budgeting usaha diantaranya adalah:

  • Sahabat wirausaha akan memiliki perencanaan anggaran usaha yang jelas dan terukur mulai dari rencana modal kerja, rencana pos-pos pengeluaran dan budget anggaran pada masing-masing pos tersebut, rencana target pendapatan bahkan rencana target laba usaha.
  • Budgeting dapat dijadikan acuan dan tolok ukur dalam menjalankan usaha, sehingga dapat mengendalikan pengeluaran pada masing-masing pos, baik pengeluaran untuk pembiayaan produksi, pengeluaran gaji, pengeluaran pembelian bahan baku produksi, pengeluaran untuk iklan dan marketing, dll.
  • Budgeting dapat membantu mengontrol pencapaian target usaha dan mengontrol target pendapatan.
  • Budgeting dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pembuatan rencana strategis bisnis/proyek selanjutnya untuk pengembangan usaha.

Bagaimana cara menyusun Penganggaran Biaya/Budgeting yang Efektif dan Efisien

Penyusunan budgeting dapat dilakukan dengan beberapa cara dari berbagai sudut pandang yang dapat sahabat sesuaikan dengan kondisi usaha sahabat masing-masing. Hendaknya sahabat wirausaha berhati-hati dalam membuat budgeting, dalam menentukan modal, menentukan dan menganalisa post-post pengeluaran dan pendapatan, membuat target volume produksi dan penjualan bahkan sampai penentuan target laba perusahaan.

Menyusun penganggaran biaya/ budgeting yang Efektif dan efisien dapat dilakukan dengan memperhatikan 4 faktor penting berikut :

1. Menyusun budgeting usaha dengan pola budgeting Top down dan Bottom Up

Penyusunan budgeting Top down dapat sahabat lakukan untuk penganggaran kegiatan yang bersifat tetap atau instruksional, dimana penganggaran ini dilakukan oleh top pimpinan dan karyawan tinggal menjalankan kegiatan usaha sesuai budget anggaran yang ditentukan oleh pimpinan.

Baca Juga :   Komitmen Serap Tenaga Kerja Lokal Jembrana, PT Mitra Prodin Mulai Gelar Interview Terbuka

Sedangkan penyusunan budgeting Button Top dapat sahabat lakukan pada jenis kegiatan yang sifatnya usulan dari bawah, dimana masing-masing divisi dapat mengajukan anggaran sesuai kebutuhan divisi masing-masing kemudian pimpinan tinggal menganalisa usulan tersebut untuk kemudian ditetapkan dalam kerangka Anggaran Biaya.

2. Buatlah Pos-pos Budgeting dengan jelas dan ringkas

Ada 3 Pos utama dalam menyusun penganggaran biaya/ budgeting dalam sebuah usaha yaitu:

a. Budget Modal

Budget Modal usaha menjadi komponen utama dalam penyusunan budgeting usaha, karena modal usaha ini akan menentukan kemampuan pembiayaan dalam sebuah usaha atau proyek. Usaha atau proyek apapun tidak akan bisa berjalan baik tanpa memperhitungkan besaran modal dan sumber modal tersebut.

Jika sahabat merencanakan untuk membuat usaha atau proyek dengan nilai 100 juta misalnya, maka sahabat hendaknya menyediakan modal awal minimal 50% dari nilai proyek tersebut tergantung dari sistem pembayaran ataupun pendapatan yang akan diperoleh setelah proyek berjalan. Jika sahabat hanya menyediakan modal sebesar 20% – 30% dari nilai pekerjaan, sementara pendapatan berikutnya akan diterima setelah pekerjaan mencapai 30% maka dikhawatirkan proyek ini tidak akan bisa berjalan karena kehabisan dana operasional di tengah jalan.

Oleh sebab itu sahabat harus benar-benar memperhitungkan faktor modal awal yang akan disiapkan dalam membuat penganggaran biaya/ budgeting pekerjaan.

b. Budget Biaya

Budget Biaya/cost dalam sebuah usaha atau pekerjaan dapat di klasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu Biaya untuk pembelian barang/bahan produksi, Biaya tetap / fixed cost, dan biaya tidak tetap/variable cost.

Budget Biaya Pembelian barang/bahan produksi adalah biaya utama yang harus dianggarkan dalam sebuah pekerjaan karena biaya ini sangat mempengaruhi proses produksi. Produksi/pekerjaan tidak bisa dilaksanakan jika tidak tersedia bahan baku atau bahan bakunya habis. Oleh sebab itu pastikan biaya bahan produksi tersedia dengan baik.

Budget Biaya tetap/fixed cost adalah biaya rutin yang dikeluarka setiap bulan misalnya biaya gaji, biaya sewa peralatan, biaya sewa bangunan, listrik, air, dll. Biaya tetap ini jumlahnya relatif hampir sama tiap bulannya dan dibayarkan tiap bulan. Sehingga sahabat dapat memperkirakan kebutuhan anggaran fixed cost setiap bulannya.

Budget Biaya tidak tetap atau variable cost adalah biaya yang bisa berubah-rubah setiap bulannya, misal budget biaya iklan, budget biayamarketing, budget biaya entertaiment, budget overhead, dll.

c. Budget Pendapatan

Budget pendapatan hendaknya diperhitungkan kalkulasi dan sirkulasinya setiap bulan, sehingga sahabat dapat memperhitungkan bahwa sahabat akan memperoleh cash in atau pendapatan setelah sirkulasi pekerjaan mencapai berapa persen. Perhitungan budget pendapatan ini dapat menjamin kesinambungan usaha atau proyek sehingga sahabat tidak akan kekurangan dana untuk membiayai operasional produksi.

Baca Juga :   Liz Truss Jadi Perdana Menteri Baru Inggris

3. Buatlah target jumlah produksi dan target penjualan

Hal penting lain yang harus sahabat perhatikan adalah target produksi dan penjualan. Target produksi dapat sahabat maksimalkan dengan mengefektifkan jumlah jam kerja atau memaksimalkan kualitas pekerjaan, sehingga dapat meningkatkan volume hasil pekerjaan yang diperoleh.

Target penjualan atau serah terima pekerjaan dapat sahabat rencanakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. Semakin besar volume pekerjaan/produksi yang dapat diselesaikan maka semakin besar pula peluang keuntungan yang akan diperoleh.

Oleh sebab itu, pastikan budget produksi dan target penjualan dapat dicapai secara maksimal sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang maksimal pula.

4. Buatlah Riset dan analisa biaya produksi

Sebelum sahabat menentukan nilai budgeting untuk setiap Pos-pos budget usaha, hendaknya sahabat melalukak riset terlebih dahulu, atau paling tidak sahabat sudah memiliki pengalaman pada usaha/pekerjaan tersebut, dan sahabat memiliki acuan literasi yang jelas untuk pos pos yang dianggarkan.

Misalnya sahabat ingin menentukan budget biaya produksi untuk pekerjaan pembuatan batako, tentu sahabat harus riset terlebih dahulu berapa harga satuan untuk masing komponen material batako per kilogramnya, berapa harga semen, pasir, batu kerikil, dsb. Sehingga sahabat bisa membuat budget penganggaran biaya yang valid sesuai harga terkini.

Setelah itu sahabat dapat membuat analisa biaya produksi nya apakah dapat sesuai dengan budget harga pokok yang sahabat tetapkan atau tidak, lebih kecil atau lebih besar berapa persen, dll sehingga sahabat dapat menyimpulkan pekerjaan tersebut layak dikerjakan dan mendapatkan hasil/laba yang sesuai ataukah tidak.

5. Lakukan Evaluasi Budgeting

Hendaknya sahabat wirausaha melakukan evaluasi budgeting yang telah ditetapkan sebelumnya dengan realisasi pelaksanaan pekerjaan setelah pekerjaan tersebut berakhir, atau setelah pekerjaan memperoleh pembayaran yang pertama. Evaluasi ini penting dilakukan untuk mengendalikan dan mengontrol pekerjaan apakah telah sesuai dengan budget ataukah tidak.

Evaluasi budgeting juga sangat diperlukan untuk menentukan dan menyusun penganggaran biaya atau budgeting pada periode pekerjaan berikutnya.

Bagaimana sahabat wirausaha semua, cukup mudah kan untuk menyusun penganggaran biaya/budgeting dalam sebuah usaha atau pekerjaan? Yuk mulai rapihkan pekerjaan sahabat wirausaha dengan membuat perencanaan budgeting yang baik untuk setiap kegiatan/pekerjaan yang dilakukan agar memperoleh hasil dan keuntungan yang memuaskan.

Sumber:

  1. www.superyou.co.id
  2. www.databaseque.com
  3. www.kemenkopukm.go.id

Artikel ini bersumber dari : www.ukmindonesia.id.

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari GajiPekerja.com di Google News

  • Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *