BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Tangis suka cita pecah di ruang tengah, air mata seisi ruangan tidak terbendung saat Wiwi (48) melambaikan tangan dari balik layar video call WhatsApp.
Kerinduan sanak saudara dari Kampung Cipendeuy RT 04 RW 13 Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, akhirnya terbayar setelah keluarga bisa memandang wajah Wiwi meski hanya melalui virtual.
Wiwi merupakan seorang perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengadu nasib ke Arab Saudi demi menopang kebutuhan ekonomi keluarganya di kampung.
Baca juga: TKI yang Hilang 13 Tahun Akhirnya Ditemukan gara-gara Video Tiktok, Ini Ceritanya
Masih teringat jelas di kepala Iman Kusmawan (31), anak pertama Wiwi, menyaksikan keberangkatan ibunya dari kampung halaman di pelosok Bandung Barat bagian selatan.
“Mamah dulu berangkat bulan April tahun 2010. Berangkatnya ditawari oleh kenalannya ke Arab Saudi untuk bekerja. Akhirnya ibu berangkat menggunakan jasa penyalur bernama PT Aji Ayahbunda Sejati,” ungkap Iman mengawali kisahnya.
Saat itu pula suami beserta 6 anaknya tidak pernah melihat wajah Wiwi lagi, yang bisa mereka lakukan hanya mengetuk pintu langit dan saling mendoakan kesehatan dan takdir baik segera dipertemukan.
Di Arab Saudi, Wiwi bekerja menjadi seorang asisten rumah tangga (ART) salah satu rumah keluarga Abdullah Moh. Husen Al Jihani. Wiwi tinggal dan makan di rumah keluarga itu.
Tahun pertama, kehidupannya masih baik-baik saja dengan komunikasi yang lancar.
Baca juga: Keluarga Kebingungan, Jenazah Junaidi TKI Asal Jambi Tak Bisa Dipulangkan dari Malaysia
Untuk memberi kabar kepada keluarganya, Wiwi seringkali diberi pinjam alat komunikasi oleh majikannya.
“Komunikasi itu menggunakan HP majikan. Tapi di tahun kedua komunikasi mulai renggang. Sejak saat itu sampai sekarang mamah tidak diperbolehkan lagi megang HP,” ujar Iman.
“Dari sini keluarha nelpon juga kadang sama mereka (majikan) tidak diberikan kepada mamah. Malahan sama anak majikan diangkat tapi gak dikasih ngobrol sama mamah. HP-nya malah suka disimpan di dekat TV jadi didiamkan HP-nya,” imbuhnya.
Prinsip Wiwi tidak pernah berubah sejak awal, niatnya merantau tak lain demi ekonomi keluarga yang lebih baik dari sebelumnya.
Upah hasil bekerja ingin sepenuhnya untuk keluarga di kampung halaman.
“Karena mamah ini enggak tahu cara kirim uang, jadi dia menitipkan uang dan minta bantu majikannya. Tapi sampai sekarang malah tidak ada sepeserpun uang yang masuk ke keluarga,” kata Iman.
Baca juga: Hendak Selundupkan 6 TKI Ilegal ke Kamboja, 2 Warga Batam Ditangkap, Ternyata untuk Usaha Judi Online
Sejak 2011, keluarga tak lagi melihat apalagi mendengar suara Wiwi di tanah rantau.
Keluarga hanya bisa berdoa agar Wiwi masih diberi kesehatan dan lekas kembali. Rindu semakin tebal, Wiwi menghilang tanpa kabar.
Setidaknya sudah tujuh kali lebaran anak-anak Wiwi hanya mengucap maaf melalui doa.
Pada 2017, Iman bersama sang ayah mencari kesana kemari dengan mengerahkan segala upaya.
Hingga akhirnya keluarga memutuskan berangkat jauh-jauh dari kampung halaman menuju ibu kota untuk mencari bagaimana kondisi dan di mana keberadaan sang ibu.
“Keluarga waktu itu berangkat ke Jakarta dan datang ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Di sana kami mengadu dan laporan kami diterima untuk diurus,” sebut Iman.
Baca juga: Berangkat ke Kamboja dengan Pesawat Carter, 212 Calon TKI Ilegal Ditangkap di Kualanamu
Sepulangnya dari Jakarta, keluarga punya harapan besar negara bisa menemukan dan memulangkan ibunda dari Arab Saudi.
“Setiap dua minggu sekali selama tiga bulan berturut-turut, saya selalu menelpon pihak Kemenlu untuk menanyakan kabar, tapi jawabannya selalu sama. ‘Sabar’ katanya,” tutur Iman.
Hingga akhirnya Iman memilih pasrah dan keluarga mencoba ikhlas menanti keajaiban Tuhan datang.
Bertahun-tahun keluarga hanya bisa menatap foto dalam bingkai saat ibu mereka masih muda dan tersenyum.
Setelah 13 tahun berlalu, kabar mengenai Wiwi tidak kunjung muncul. Iman sudah gelap ke mana lagi harus mencari.
Pada awal September 2022, muncul titik terang bagi Iman.
Baca juga: 13 Tahun Hilang Kontak, TKW Ditemukan di Arab Saudi berkat TikTok
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi menghubungi Iman dan memberi kabar majikan ibunya atas nama Abdullah Moh. Husen Al Jihani sudah meninggal dunia pada 2020.
“Tapi KJRI tidak mengetahui di mana mamah berada. Di situ kami malah waswas,” ucap Iman.
Doa keluarga akhirnya terjawab, Wiwi terlihat sehat saat terekam di sebuah konten video yang diupload salah satu akun TikTok @incesjeddah pada Senin (12/9/2022) kemarin.
Video itu pertama kali ditemukan oleh Camat Rongga, Agus Rudiyanto, yang berupaya langsung untuk mencari tahu mengenai kebenaran konten tersebut.
Baca juga: Hindari Perekrutan TKI Ilegal, Kemenlu Ingatkan Warga Tak Tergiur Gaji Tinggi
Ia menelusuri hingga menghubungi langsung pembuat konten tersebut.
Dalam video itu, akun TikTok menyampaikan pesan bahwa Wiwi mengalami hilang kontak selama 13 tahun lamanya dengan keluarganya di kampumg halaman.
“Akhirnya kami sekeluarga bisa video call langsung dan bertatap meski lewat layar. Tapi setidaknya kami keluarga jadi tahu bagaimana kabar mamah. Alhamdulillah dia sehat dan sekarang berada dintempat aman di tempat penampungan TKI di Madinah,” ungkap Iman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini bersumber dari : bandung.kompas.com.