Pengurus Forum Pencari Kerja Karawang, Agung Wijaksana (kiri) dan Tito Arlianto (kanan).(Foto: Ari Muzakki) |
KARAWANG – Forum Pencari Kerja Karawang (FPKK) mengeluhkan website lowongan kerja (Loker) susah di akses. Keluhan ini sudah dirasakan ribuan pencari kerja sejak dua tahun yang lalu dan hingga kini belum ada solusi konkret dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang.
“Kita hari ini akan melakukan aksi. Untuk tuntutan yang pertama, perkembangan loker (lowongan kerja) dan yang kedua solusi mengatasi pengangguran di Karawang,” kata pengurus FPKK, Agung Wijaksana saat dikonfirmasi media ini, Selasa, 04 Oktober 2022.
Sementara Pengurus FPKK lainnya, Tito Arlianto menjelaskan, dulu kita mengajukan info loker, tapi setelah adanya info loker ternyata yang terjadi di lapangan, aplikasi susah di akses.
“Ketika akan melamar ke perusahaan yang bonafit atau dikatakan mewah, loker tersebut tidak bisa di akses,” ungkapnya.
Menurut dia, yang terjadi juga banyaknya jendela-jendela di Disnaker, banyak perekrutan yang seharusnya satu pintu namun sekarang banyak yayasan dan BKK-BKK yang membuka lowongan kerja.
“Pertanyaan kita, apakah pihak pemerintah dan Disnaker sudah mengetahui bahwasanya BKK (Bursa Kerja Khusus) dan yayasan yang ada di Karawang itu sudah terdaftar?,” tanya Tito.
“Nah nanti kita akan kita tanyakan berapa puluh, berapa ratus yayasan yang ada di Karawang ini dan mereka melapor atau tidak ke pihak Disnaker. Seharusnya Disnaker tahu pergerakan mereka, karena memang dulu Disnaker bilang ada perekrutan satu pintu. Nah kenapa kalau perekrutan satu pintu, kenapa BKK-BKK membuka lowongan kerja. Harusnya semua disalurkan ke Disnaker sehingga semua peluang warga Karawang khususnya pemuda-pemudi pencaker sehingga peluangnya lebih besar lagi,” tandasnya.
Harapan kami dari Forum Pencari Kerja Karawang, lanjut Tito, pertama kita minta perbaikan masalah info loker, itu harus diperbaiki dari segi aksesnya sehingga ketika kita akses lebih mudah dan ketika ada loker-loker bonafit bisa kita akses.
“Kedua, tolong tambahkan jumlah perusahaan yang ada di info loker. Karena bagaimanapun info loker ini sudah berjalan dua tahun lebih tapi perusahaan yang masuk info loker hanya 290-an lebih. Nah setelah kita melakukan aksi ini, pemerintah daerah bisa lebih giat lagi menambahkan perusahaan-perusahaan ke info loker tersebut,” pinta Tito.[Ari]
Artikel ini bersumber dari : www.beritapembaruan.id.