PROFESI-UNM.COM – Nelayan pulau Barang Caddi melakukan aksi unjuk rasa Tolak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi ini digelar di pulau Barrang Caddi, Sulawesi Selatan, Jumat (16/9).
Adapun isu tuntutan kali ini, yaitu:
1. Batalkan Kenaikan BBM
2. Beri Subsidi BBM bagi Nelayan
3. Bangun Infrastruktur Listrik Barrang Caddi
4. Berikan Hak Asuransi Nelayan
5. Pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kemakmuran nelayan
6. Hapus alokasi ruang tambang pasir di Wilayah Tangkap Tradisional Nelayan
Aksi ini dilandasi karena nelayan sebagai kelompok masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan menjadi salah satu yang terdampak dari kebijakan yang serampangan ini. Kenaikkan BBM berimbas langsung pada penambahan biaya produksi melaut.
Di pulau Barrang Caddi, nelayan menggunakan BBM jenis solar dan pertalite sebagai bahan bakar untuk transportasi menangkap ikan. Solar yang sebelumnya Rp.7.000 melonjak menjadi Rp.10.000 per liter, sedangkan pertalite dari Rp.10.000 naik menjadi Rp.13.000 per liter.
Ditambah lagi, kenaikan BBM ikut mempengaruhi kenaikan bahan pangan yang dipasok dari Makassar menggunakan jasa transportasi penumpang (pappalimbang) dan tarif iuran listrik yang masih bergantung pada mesin genset hasil swadaya masyarakat. Dimana paska kenaikan BBM, tarif listrik ikut naik dari Rp.4.000 per hari menjadi Rp.5.000 hingga Rp.7.000 per hari (*)
*Reporter: Nur Arrum Suci Katili
Artikel ini bersumber dari : profesi-unm.com.