Lowongan Kerja Pelaut Dalam Negeri: Kesempatan Berkarir di Bidang Kelautan Indonesiaku

Hei, kamu para pelaut Indonesia! Ada kabar baik nih buat kalian yang sedang mencari lowongan kerja pelaut dalam negeri. Kalian pasti tahu kan, Indonesia adalah salah satu negara maritim terbesar di dunia dengan ribuan pulau yang tersebar mulai dari Pulau Sumatra hingga ratusan pulau di Papua. Maka jangan kaget yah jika ada banyak perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja dalam bidang pelayaran. Ada banyak peluang karir menarik yang siap menunggu kalian para pelaut! Yuk simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui informasi lengkapnya.

Kondisi Industri Pelaut di Indonesia


Pelaut Indonesia

Indonesia, as the largest archipelagic country in the world with a coastline of more than 54,000 km, has a great potential in the marine and fisheries sector. The marine and fisheries sector plays an important role in the Indonesian economy with its contribution to the Gross Domestic Product (GDP) of 1.70% in 2015.

Indonesia is also known as one of the largest providers of seafarers in the world. The Indonesian government has been actively encouraging the development of the maritime sector, including increasing employment opportunities in this sector. As a result, many Indonesian seafarers are employed locally and internationally, especially in the shipping and fishing industries. However, the condition of the maritime sector in Indonesia still has several challenges that need to be overcome.

The first challenge that the maritime sector in Indonesia faces is the low quality of human resources. In general, the education of seafarers in Indonesia is still low. Therefore, the quality of seafarers produced is also low. Many seafarers do not have the proper skills and competencies required by the industry. The insufficient training facilities and the lack of standardization in training programs also contribute to the low quality of seafarers produced.

The second challenge is the insufficient number of Indonesian-flagged vessels. Most of the vessels operating in Indonesia are owned and operated by foreign companies. This condition leads to the limited job opportunities for Indonesian seafarers, especially for those who hold lower ranks. The insufficient number of Indonesian-flagged vessels also causes a loss of revenue for the country.

The third challenge is the lack of regulations and policies to support the development of the maritime sector. The government has developed several policies to support the maritime sector, such as the implementation of the Maritime Highway program and the establishment of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. However, more policies and regulations are needed to support the development of the maritime sector. The lack of regulations and policies also leads to the absence of standardization in the industry.

The fourth challenge is the poor working conditions and welfare of seafarers. Many seafarers in Indonesia work in poor conditions such as long working hours, low wages, and poor accommodation. The lack of proper policies and regulations to protect the rights and welfare of seafarers leads to the exploitation of seafarers by the employers. The poor working conditions and welfare of seafarers also lead to a high turnover rate in the industry.

The fifth challenge is the lack of awareness and attitude of seafarers towards safety and security. The lack of awareness and attitude towards safety and security lead to accidents and emergencies at sea. The accidents at sea not only affect the seafarers but also the environment and the economy.

In conclusion, the maritime sector in Indonesia has great potential to drive economic growth and development. However, the condition of the industry still needs to be improved by addressing the challenges faced by the industry. The government needs to take steps to improve the quality of human resources, increase the number of Indonesian-flagged vessels, develop policies and regulations to support the development of the maritime sector, protect the rights and welfare of seafarers, and increase the awareness and attitude of seafarers towards safety and security.

Persyaratan dan Kualifikasi untuk Menjadi Pelaut


Persyaratan dan Kualifikasi untuk Menjadi Pelaut

Berprofesi sebagai pelaut kini semakin diminati oleh banyak orang di Indonesia. Tidak hanya karena prospek karir yang menjanjikan, tetapi kualifikasi dan persaingan yang lebih ketat. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin menjadi pelaut harus memenuhi kriteria tertentu yaitu persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut:

Baca Juga :   Lowongan Kerja Pabrik di Taiwan untuk Wanita: Kesempatan Emas untuk Perempuan Indonesia

Persyaratan Umum

Sebelum masuk ke persyaratan khusus, ada beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi. Pertama, calon pelaut harus berusia minimal 17 tahun dan maksimal 40 tahun. Kedua, calon pelaut harus sehat jasmani dan rohani dengan tes kesehatan yang mengikuti standar ISO (International Organization for Standardization) atau standar kesehatan lain yang berlaku di negara tertentu. Hal ini penting untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di atas kapal.

Ketiga, calon pelaut harus memiliki tinggi badan minimal 160 cm dan maksimal 180 cm dengan berat badan ideal. Alasan tinggi badan yang diminta karena kapal memiliki batas minimum ketinggian di mana awak kapal harus dapat mencapainya. Sedangkan persyaratan berat badan harus dikontrol karena mempengaruhi kinerja seorang pelaut dalam kapal.

Persyaratan Khusus

Persyaratan selanjutnya adalah persyaratan khusus yang terbagi menjadi beberapa kategor. Karena masing-masing kategori persyaratan memiliki ketentuan yang berbeda-beda, kita ulas satu per satu.

1. Persyaratan untuk Pelaut Navigasi

Bila ingin menjadi pelaut navigasi, ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi. Pertama, calon pelaut harus memiliki ijazah sekolah menengah atau sederajat, dan harus menyelesaikan program studi di sekolah pelaut yang disetujui oleh pemerintah Indonesia. Di samping itu, pelaut juga harus memiliki sertifikat keahlian sebagai pelaut navigasi yang diterbitkan oleh pihak berwenang.

Hal yang harus menjadi perhatian khusus bagi pelaut navigasi adalah kemampuan berbahasa Inggris. Seluruh aktivitas internasional yang memerlukan negosiasi atau komunikasi akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi sehingga bahasa ini diharuskan menjadi bahasa kedua, selain bahasa Indonesia.

2. Persyaratan untuk Pelaut Teknik

Bagi pelaut yang ingin berkarir di jalur teknis, harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, calon pelaut harus lulus dari sebuah sekolah pelaut atau program yang disetujui oleh pemerintah, kemudian mendapatkan sertifikat pendidikan pelaut teknis yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.

Kedua, calon pelaut teknis harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan alat-alat navigasi dan komunikasi, serta paham dengan proyeksi pipa, mesin diesel, dan perawatan mesin. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin.

3. Persyaratan untuk Pelaut Konstruksi

Untuk calon pelaut konstruksi, persyaratan yang harus dipatuhi adalah mereka harus lulus dari sekolah pelaut yang diakui oleh pemerintah dan memiliki kompetensi di bidang teknik. Selain itu, calon pelaut harus memperoleh sertifikat keahlian pelaut konstruksi.

Pelaut Konstruksi bertugas memastikan kapal berada dalam kondisi yang layak terhadap aspek konektivitas, keamanan, dan kesehatan. Mereka juga bertanggung jawab untuk memperbaiki, merawat, dan menginstal berbagai peralatan di atas kapal, termasuk elektronik.

4. Persyaratan untuk Pelaut Indonesia (Crew Pelaut)

Terakhir, persyaratan yang berlaku untuk pelaut Indonesia (Crew Pelaut) adalah calon pelaut harus lulus dari pendidikan menengah atas yang diakui oleh pemerintah Indonesia, serta memperoleh sertifikat keahlian pelaut.

Calon pelaut harus bersedia berlayar, memiliki Kartu Pelaut, dan menyelesaikan tes kesehatan standar. Oleh karena itu, persyaratan untuk menjadi pelaut Indonesia cukup mudah, namun memerlukan kemampuan komunikasi yang baik dan keterampilan teknis dalam mengoperasikan peralatan di atas kapal.

Kesimpulan

Dalam mencapai karir sebagai pelaut yang sukses, persyaratan dan kualifikasi yang harus dipenuhi sangatlah penting. Tidak hanya persyaratan umum seperti usia dan kesehatan, namun kapasitas spesialisasi yang diinginkan harus dikomunikasikan dengan jelas. Karenanya, setelah memperhatikan dan memenuhi persyaratan yang ada, calon pelaut diharapkan mampu mempertajam pengetahuan teknis dan mengikuti sertifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan keterampilan yang lebih baik.

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Pelaut di Dalam Negeri


Pelaut Indonesia

Menjadi seorang pelaut di dalam negeri memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, profesi ini dapat memberikan penghasilan yang besar dan kesempatan untuk menjelajahi berbagai negara. Namun di sisi lain, pekerjaan ini juga memiliki risiko yang tinggi dan dapat memisahkan keluarga untuk waktu yang lama. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian menjadi pelaut di dalam negeri.

Keuntungan Menjadi Pelaut di Dalam Negeri

Keuntungan Menjadi Pelaut di Dalam Negeri

1. Gaji yang Besar
Menjadi pelaut di dalam negeri dapat memberikan gaji yang besar karena mereka bekerja jauh dari keluarga selama beberapa bulan. Pengalaman dan keterampilan yang mereka miliki juga menjadi nilai tambah dalam menentukan besarnya gaji yang diterima.

2. Kesempatan untuk Melihat Dunia
Pelaut memiliki kesempatan untuk bekerja dan melakukan perjalanan ke berbagai negara. Ini memberikan pengalaman unik dan membuat mereka dapat mengenal budaya dan tradisi dari berbagai negara.

3. Karir Internasional
Pelaut di dalam negeri memiliki kesempatan untuk bekerja di kapal asing dan memiliki karir yang internasional. Ini memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman kerja, serta dapat memberikan penghasilan yang lebih besar.

Baca Juga :   Lowongan Kerja Rosalia Indah di Indonesia: Dapatkan Kesempatan Berkarir Menjanjikan!

4. Pengalaman Belajar yang Luar Biasa
Pelaut di dalam negeri harus belajar banyak hal sebelum menjadi seorang pelaut. Mereka harus menguasai banyak bahasa dan keterampilan praktis seperti navigasi, mesin, dan teknologi maritim. Ini akan memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga bagi diri mereka sendiri dan masyarakat.

Kerugian Menjadi Pelaut di Dalam Negeri

Kerugian Menjadi Pelaut di Dalam Negeri

1. Risiko yang Tinggi
Pelaut di dalam negeri memiliki risiko yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya. Risiko perompakan, kerusakan kapal, atau kecelakaan dapat terjadi di tengah laut. Oleh karena itu, mereka harus memahami dan mematuhi peraturan keselamatan dan keamanan yang ketat.

2. Jauh dari Keluarga
Menjadi seorang pelaut di dalam negeri berarti mereka harus menjalankan tugasnya jauh dari keluarga selama beberapa bulan. Ini membuat mereka harus menahan rasa rindu dan rasa kangen dengan keluarga.

3. Kesulitan Kehidupan dalam Kapal
Pelaut di dalam negeri seringkali harus menjalani kehidupannya dalam kapal selama beberapa bulan. Kehidupan ini sangat berbeda dengan kehidupan di darat, dimana mereka harus menyesuaikan diri dengan tempat tidur yang sempit, fasilitas yang terbatas, dan makanan yang kadang tidak enak.

4. Tugas yang Menuntut
Tugas yang dilakukan oleh pelaut di dalam negeri sangatlah menuntut. Mereka harus bekerja sepanjang waktu dengan jadwal yang ketat. Bahkan mereka harus bekerja di saat kesehatannya tidak membaik.

Setiap pekerjaan memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda. Begitu juga dengan menjadi pelaut di dalam negeri. Namun, jika kamu memiliki tekad dan keterampilan yang tepat, pekerjaan ini dapat memberikan penghasilan yang besar dan pengalaman hidup yang tak terlupakan.

Peluang Karir dan Lowongan Kerja di Bidang Kelautan


Kapal di Lautan

Indonesia memiliki potensi kelautan yang sangat besar, baik dari segi sumber daya alam maupun potensi ekonomi yang bisa dihasilkan. Potensi besar ini menjadikan kelautan sebagai salah satu bidang yang menjanjikan untuk karir dan mencari pekerjaan. Banyak perusahaan, baik yang bergerak di sektor pelayaran, pengolahan hasil laut, penangkapan ikan, maupun bidang lainnya berbasis laut, mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengisi posisi lowongan kerja pelaut dalam negeri.

Kapal Melayari Lautan

Lowongan kerja di bidang kelautan cukup luas, mulai dari pelaut, perwira kapal, operator alat berat pengangkut barang, teknisi mesin dan listrik kapal, bekerja di perusahaan pelayaran, transportasi, dan instalasi tangki-tangki minyak. Tidak hanya itu, pilihan pekerjaan di bidang kelautan juga sangat beragam, antara lain kapal penumpang, kapal barang, kapal tongkang, kapal tanker, kapal offshore, dan kapal lain yang berhubungan langsung dengan laut. Melihat banyaknya pilihan dan kisaran gaji pelaut yang menarik, membuat banyak orang tergoda untuk memulai karir di bidang tersebut.

Pekerja Industri Kelautan

Selain itu, untuk memulai karir di bidang kelautan, bisa dimulai dari pendidikan yang terfokus pada bidang kelautan. Ada lembaga pendidikan khusus pelaut, seperti sekolah tinggi kelautan yang memberikan gelar sarjana di bidang kelautan, dan Padepokan Kelautan yang menawarkan pelatihan untuk menjadi pelaut di kapal sesuai dengan standar internasional.

Pemilik Perusahaan Kelautan dan Perikanan

Banyak perusahaan kelautan terkemuka membutuhkan sumber daya manusia, baik selama di laut maupun di darat yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan kapal, memelihara mesin dan listrik, operasi dan sebagainya. Pilihan lowongan kerjapun sangat bervariasi, sebagai nakhoda, kepala bagian,muatan dan sebagainya. Selalu ada lowongan untuk posisi perwira kapal seperti juru mudi dan engineer yang bertanggung jawab untuk menjaga mesin dan listrik kapal. Gaji di bidang ini bahkan mampu bersaing dengan banyak industri lainnya dan memiliki fasilitas yang bagus untuk karyawan.

Tenggak Makanan di Kapal

Bagi yang tertarik untuk melamar lowongan kerja pelaut dalam negeri, pastikan Anda memenuhi persyaratan yang ada. Umumnya, perusahaan pelayaran memerlukan kesehatan dan kebugaran yang baik, sertifikat pelaut yang lengkap, seperti sertifikat BST, sertifikat SCRB, sertifikat AFF, sertifikat PSCRB, sertifikatMC, dan SSO. Selain itu, pelamar juga harus memiliki integritas yang tinggi, kemampuan bekerja di bawah tekanan, dan mampu bekerja dalam kelompok dengan baik.

Jangan ragu untuk memulai karir di bidang kelautan. Dalam bidang ini, Anda bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan tinggi dengan fasilitas yang memadai dan menikmati perjalanan menarik di laut. Selalu pantau lowongan kerja pelaut dalam negeri, dan siapkan diri Anda dengan keterampilan yang dibutuhkan serta syarat formal yang sudah ditetapkan.

Terima kasih sudah membaca!

Semoga artikel tentang lowongan kerja pelaut dalam negeri ini bisa membantu teman-teman yang sedang mencari pekerjaan. Kami akan selalu mengupdate informasi terbaru seputar dunia pelaut, jangan lupa kunjungi website kami lagi ya! Sukses selalu untuk kalian semua!

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari GajiPekerja.com di Google News

  • Tinggalkan Komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Scroll to Top