

Maumere-SuaraSikka.com: Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melibatkan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Peserta terkategori dalam berbagai segmen, antara lain Pekerja Penerima Upah (PPU) seperti PNS dan TNI-Polri.
Tauhid (29), adalah salah seorang peserta JKN-KIS. Sebagai anggota TNI-AD di Kodim 1603 Sikka, dia rajin membayar iuran melalui institusi.
Pria ini mengaku program JKN-KIS sangat penting sekali. Program ini, kata dia, mewanti-wanti jika tiba-tiba mengalami jatuh sakit.
“Saya pernah mendadak sakit waktu bertugas di Kupang. Uang tidak ada. Untung sekali saya jadi peserta JKN-KIS. Semua biaya dibebaskan,” kenang dia.
Dari pengalaman tersebut, Tauhid selalu tidak alpa membawa Kartu JKN-KIS. Dia setia menyimpan di dalam dompet.
Mengingat pentingnya hal ini, dia selalu berpesan kepada keluarganya untuk selalu membawa Kartu JKN-KIS ke mana pun mereka pergi.
Tauhid bersyukur karena dia dan anggota keluarga telah dijamin Program JKN-KIS. Sehingga mereka tidak perlu kuatir lagi jika sewaktu-waktu sakit dan butuh biaya besar.
Dia bersyukur selama ini jarang sekali mengalami sakit. Meski demikian, dia tetap rajin membayar iuran.
Iuran JKN-KIS, hemat dia, bukan saja sebagai kewajiban sebagai peserta. Tapi iuran yang dibayarkan setiap bulan, sangat membantu peserta lain yang sedang membutuhkan.
“Program ini prinsipnya adalah gotong-royong. Yang sehat membantu yang sakit dan membutuhkan,” ungkap dia.
Dia mengaku pernah merasakan bagaimana prinsip gotong-royong dimanfaatkan oleh temannya.
Kala itu, kata dia, anak temannya mengalami kecelakaan. Awalnya dioperasi di RSUD TC Hillers, kemudian dirujuk ke RS Sanglah di Denpasar.
PT Jasa Raharja memberikan pertanggungan pertama. Selanjutnya BPJS Kesehatan memberikan jaminan kesehatan.
Menurut dia, biayanya sangat besar. Namun karena hadirnya program JKN-KIS, semua beban biaya telah dijamin oleh negara.*** (eny)
Artikel ini bersumber dari : suarasikka.com.