5 Tips Pasang Harga di Marketplace – UKM Indonesia

Diposting pada

Portrait of woman with a calculator and pen

Halo Sahabat Wirausaha!

Kalian pastinya sudah tidak asing lagi dengan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lainnya. Saat ini, marketplace jadi sarana paling populer bagi para wirausahawan untuk menjual produknya secara online dengan praktis dan mudah. Nggak heran, sebab belakangan ini, tren online shopping grafiknya terus menanjak. Dilansir dari Merdeka.com, total pengunjung di Tokopedia pada tahun 2021 kemarin saja mencapai 147,7 juta pengunjung per bulan. Angka yang cukup fantastis, bukan?

Nah, bagi Sahabat Wirausaha, tren ini bisa jadi peluang besar untuk mendulang cuan. Tapi, sebelum buka lapak di marketplace, sebagian di antara kalian mungkin kepikiran pertanyaan ini : “Hmmm.. bagusnya produk ini dijual harga berapa ya?”. Tenang, kalian tidak perlu panik. Menentukan harga jual produk di marketplace memang harus mempertimbangkan beberapa hal krusial. Nah, biar nggak kepeleset waktu pasang harga, yuk simak beberapa tips berikut ini!

1. Hitung Biaya Produksi

Tips pertama ini bisa dilakukan jika produk yang Sahabat jual merupakan hasil produksi sendiri. Misalnya, produk yang ingin dijual adalah homemade tote bag atau tas jinjing buatan sendiri. Maka, Sahabat perlu menghitung biaya produksinya.

Baca
Juga: Seputar Cash on Delivery (COD) yang Wajib Diketahui

Biaya produksi ini meliputi biaya membeli alat dan bahan, ongkos, honor tenaga kerja, dan biaya lain yang ikut dikeluarkan selama proses untuk menghasilkan produk tersebut. Agar tidak ada yang terlewat, Sahabat bisa menggunakan buku catatan untuk menulis setiap detil biaya pengeluaran untuk produksi. Lain halnya jika Sahabat tidak melakukan proses produksi sendiri, misalnya sebagai reseller atau dropshipper. Maka kalian tidak perlu menghitung biaya ini.

2. Lakukan Riset Harga

Jika Sahabat adalah reseller atau melakukan penjualan dengan sistem dropship, cara menghitungnya tentu berbeda dengan produksi sendiri. Sebelum menentukan harga jual produk, ada baiknya kita melakukan riset terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar Sahabat tidak menjual produk terlalu mahal sehingga sepi pembeli, tapi juga tidak terlalu murah yang bisa berakibat rugi.

Baca Juga: Cara Mengoptimalkan Kinerja Reseller

Cara melakukan risetnya gampang banget kok. Sahabat bisa langsung mengunjungi marketplace yang diinginkan, kemudian ketik jenis produk yang nantinya ingin dijual di kolom pencarian. Misalnya, Sahabat ingin menjual Tumblr, maka bisa ketikkan “tumblr” di kolom pencarian. Setelah itu, Sahabat bisa mengaktifkan filter untuk mengurutkan harga. Misalnya menggunakan filter “Harga Terendah”, otomatis halaman yang keluar di layar adalah urutan produk yang dijual berdasarkan harga terendah hingga harga tertinggi.

Baca Juga :   Tips Menghadapi Interview Saat Rekrutmen Pekerjaan

Dari sana, Sahabat bisa mengetahui harga pasaran untuk tumblr yang dijual di marketplace. Atau lebih simpel lagi, biasanya marketplace menyediakan telah otomatis menyediakan opsi rekomendasi harga yang bisa Sahabat terapkan. Namun, tentu saja itu sifatnya hanya rekomendasi yang tidak wajib diikuti. Semua dikembalikan ke harga yang menurut Sahabat pantas dijadikan harga jual.

3. Hitung Persentase Margin yang Diinginkan

Jika Sahabat sudah mengetahui biaya produksi atau modal yang dikeluarkan untuk setiap barang yang akan dijual, maka langkah selanjutnya adalah menambahkan persentase keuntungan (margin) yang diinginkan. Sahabat bisa menetapkan persentase mulai dari 5%, 10%, 20%, 35% sesuai dengan target pendapatan masing-masing.

Baca Juga: Seluk Beluk Analisa Peluang Pasar di Tokopedia

Jika produk yang dijual tidak memiliki banyak saingan, Sahabat juga bisa memasang margin lebih dari angka tersebut. Namun, tidak disarankan mengambil margin yang terlalu besar jika banyak pesaing yang menjual produk yang sama, ya! Apalagi, jika memang tidak ada keunikan yang khas dari produk yang Sahabat Jual.

4. Temukan Keunikan

Nah, tips satu ini bisa jadi masukan untuk Sahabat dalam menentukan harga yang berbeda dengan pasar. Karena tidak selamanya pembeli memilih produk dengan harga yang terendah. Ada faktor lain yang juga menjadi pertimbangan. Banyak pembeli yang tidak masalah dengan harga tinggi selama kualitas sepadan atau ada nilai tambah yang ditawarkan.

Tidak perlu jauh-jauh, salah satu contohnya adalah produk yang dikeluarkan perusahaan Apple Inc. Mereka berani memasang harga tinggi tanpa perlu takut kehilangan pembeli. Alasannya sederhana saja : Apple Inc. mengenali keunggulan dan menjamin kualitas produk yang mereka jual. Pembeli pun tidak merasa keberatan karena harga yang tinggi sebanding dengan kualitas yang mereka dapat. Alih-alih keberatan, banyak pembeli justru rela untuk merogoh kocek agak dalam.

Baca Juga: Apa itu Affiliated Marketing?

Prinsip yang sama juga bisa Sahabat terapkan. Meskipun mungkin belum sebesar perusahaan seperti Apple Inc, tapi Sahabat perlu mengenali “Apa sih yang membedakan produk saya dengan yang lainnya?” sehingga strategi yang dilakukan tidak melulu dengan memasang harga rendah.

Selain dengan menawarkan kualitas, beberapa strategi yang bisa Sahabat Wirausaha coba untuk meningkatkan penjualan dengan harga yang pantas adalah dengan menawarkan bonus atau bundle. Misalnya, untuk setiap pembelian tumblr (produk yang Sahabat jual) ada bonus tote bag. Atau dengan bundle, misalnya dengan promosi “Beli 2 Gratis 1”. Hal ini akan menarik perhatian pembeli karena dengan sejumlah uang yang sama, Sahabat memberikan “tambahan” kepada pembeli yang tidak diberikan oleh penjual lainnya.

Baca Juga :   Cara Melamar Kerja di Matahari: Tips dan Pengalaman Sukses

5. Hitung Biaya Marketplace

Jika Sahabat berjualan di marketplace, biasanya akan ada biaya atau potongan yang dikenakan. Besaran biaya bergantung pada kebijakan masing-masing marketplace. Shopee misalnya, menarik biaya administrasi yang berbeda sesuai dengan kategori. Untuk kategori toko yang bukan termasuk star seller, akan dikenakan biaya sekitar 1,6% per produk terjual jika toko tersebut sudah mencapai minimal 100 pesanan. Untuk toko dengan kategori star, biaya administrasi adalah sebesar 2% per produk.

Baca Juga: Dapatkan Traffic Untuk Toko Online Anda Menggunakan SEO di Marketplace

Sebagai contoh, Sahabat ingin berjualan di Shopee dan termasuk kategori Non Star Seller, dengan biaya administrasi sebesar 1,6% dari harga produk. Jika Sahabat memasang harga jual awal sebesar Rp15.000, maka harga jual final (yang ditampilkan di Shopee) adalah :

Harga jual final = Harga produk awal + (Biaya administrasi x Harga produk awal)

= Rp15.000 + (1,6% x Rp15.000)

= Rp15.000 + Rp240

= Rp15.240 atau jika dibulatkan ke atas menjadi Rp15.300

Selain dua kategori tersebut, Shopee juga memungut biaya administrasi tambahan jika toko tersebut menerapkan layanan program gratis ongkir XTRA. Oleh karenanya, pastikan kalian membaca dan memberi perhatian lebih pada kebijakan dari marketplace yang Sahabat gunakan. Jangan lupa untuk memasukkannya ke dalam perhitungan saat menetapkan harga jual.

Baca Juga: Memilih Berbisnis Lewat E-commerce di Era Digital

Demikian beberapa tips yang dapat Sahabat terapkan dalam menentukan harga produk yang cocok untuk dipasang di marketplace pilihan. Berbagai hal perlu dimasukkan dalam penentuan harga. Mulai dari biaya produksi, rata-rata harga pasar, margin yang diinginkan, kualitas dan keunikan yang ditawarkan, hingga biaya administrasi yang dikenakan oleh marketplace. Semoga dengan tips ini, Sahabat bisa menetapkan harga jual produk yang pantas di saat yang sama tetap bikin pembeli nantinya tersenyum puas. Salam Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Merdeka. 2021. Tokopedia dan Shopee Jadi E-Commerce Paling Banyak Dikunjungi, Berapa Jumlahnya? Diakses dari https://www.merdeka.com/uang/tokopedia-dan-shopee-jadi-e-commerce-paling-banyak-dikunjungi-berapa-jumlahnya.html
  2. Pasha, AR. 2021. Penjual Cerdas, Begini Cara Tentukan Harga Jual Produk E-Commerce Biar Untung. Diakses dari https://www.cermati.com/artikel/penjual-cerdas-begini-cara-tentukan-harga-jual-produk-di-e-commerce-biar-untung
  3. Stobierski, Tim. 2020. Willingness To Pay: What It Is & How To Calculate. Diakses dari https://online.hbs.edu/blog/post/willingness-to-pay
  4. Tokopedia. 2021. Terapkan Rekomendasi Harga, Kunci Agar Produk Laku Cepat. Diakses dari

Artikel ini bersumber dari : www.ukmindonesia.id.

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari GajiPekerja.com di Google News

  • Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *